Kamis, 17 September 2009

Tiga Kesalahan besar malaysia


       
Setiap terdengar kata yang menyebut nama malaysia akan mengingatkan tiga kesalahan besar kerajaan federal itu, yaitu:

       
Kesalahan pertama malaysia adalah menerima hadiah kemerdekaan dari ratu kerajaan Inggris atas kesetiaan raja-raja semenanjung malaysia terhadap kerajaan kolonial tersebut. Pemberian hadiah kemerdekaan bagi malaysia tidak lepas dari kenyataan saat itu, dimana wilayah jajahan kerajaan belanda (Indonesia) telah lebih dulu menyatakan sendiri kemerdekaannya menjadi negara pertama yang lahir setelah berakhirnya perang dunia kedua. Kemerdekaan Indonesia yang harus ditebus dengan darah dan air mata, juga mengakibatkan kerajaan belanda mengalami kerugian besar karena harus menghadapi pertempuran dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Karena itulah kerajaan inggris tidak mau timbul pemberontakan di wilayah jajahannya di semenajung malaysia, maka kemudian mereka menjanjikan kemerdekaan agar rakyat malaysia diam dan tutup mulut.

       
Kesalahan kedua malaysia adalah mengidentikkan dirinya sebagai kerajaan islam, sementara pada kenyataannya mereka hanya memakai islam sebagai tameng tuduhan sebagai negara boneka buatan kerajaan inggris. Bentuk kerajaan federal sudah jelas terlihat dan tidak bisa dipungkiri lagi bahwa malaysia sebenarnya adalah perpanjangan system pemerintahan ala Negara barat bukan system kerajaan islam yang biasa dapat dilihat dalam sejarah dunia. Belum lagi dalam penerapan hukum islam malaysia hanya memakainya untuk para pendatang dari negara luar saja, sementara untuk rakyatnya sendiri terutama keluarga kerajaan, mereka tidak tegas menerapkan hukum tersebut. Bayangkan bagimana keluarga kerajaan-kerajaan di semenanjung malaysia yang terkenal suka melakukan perbuatan tidak senonoh dan hanya mementingkan nafsu syahwatnya saja akan dikenai hukum rajam sampai mati? Nahh... sekarang bisa dinilai betapa naifnya kerajaan federal malaysia tersebut.

       
Sementara kesalahan ketiga malaysia adalah kebijakan mereka yang meniadakan/menistakan suku-suku bangsa nusantara yang nyata ada dan hidup di malaysia dan hanya mengakui satu suku saja yaitu melayu. Kebijakan ini sebenarnya semakin menjauhkan malaysia dengan suku-suku bangsa dan budaya lainnya di nusantara. Sementara generalisasi dengan menyebut sebagai rumpun melayu hanya menjadikan mereka tidak punya identitas yang jelas. Hal-hal tersebut semakin bertolak belakang dengan kelakuan rakyat malaysia yang sering mengklaim budaya asal asli Indonesia, padahal banyak dari budaya-budaya tersebut sebenarnya lahir di masa kejayaan kerajaan hindu dan budha yang berdiri jauh sebelum kedatangan islam dan Kristen di wilayah nusantara. Bahkan ada contoh yang lebih parah lagi, malaysia pernah menulis cerita sendiri tentang budaya ‘reog’ Ponorogo Indonesia atau di Malaysia disebut ‘barongan’ dengan menuliskannya sebagai budaya yang dilandasi cerita nabi Sulaiman A.S. yang bisa berbicara dengan binatang. Lucu dan cukup menggelikan, kira-kira mungkin seperti itulah yang dirasakan para penikmat seni dan para budayawan yang mengetahui hal-hal tersebut. Namun dibalik itu semua dapat dipahami bahwa sebagian rakyat malaysia sebenarnya sangat rindu diakui identitas budaya aslinya dan tidak mau lagi hanya disebut sebagai rumpun melayu. Kebebasan, itulah sekarang yang hakiki didambakan rakyat malaysia.

       
Tiga uraian diatas mungkin hanya sebagian diantara kesalahan-kesalahan dari lahirnya kerajaan federal malaysia yang bisa dijadikan bahan pengetahuan dan pembelajaran mengingat kenyataan sekarang ini betapa banyak konflik yang melibatkan malaysia dengan negara-negara tetangganya.


Comments :

0 komentar to “Tiga Kesalahan besar malaysia”

Profil

Foto Saya
F D R I
Kekuasaan sejati adalah amanah untuk keadilan, kesejahteraan dan kedamaian rakyat.
Lihat profil lengkapku


blog-indonesia.com


blogarama - the blog directory



View My Stats


Add to Technorati Favorites



Add to Technorati Favorites

 

Copyright © 2009 by FRONT DAULAT RAKYAT INDONESIA