Senin, 30 Maret 2009

Indonesia Terbakar Dan Dunia Pun Bubar!


       
Di Indonesia pemilu berlangsung dalam suasana penuh kontroversi. Legitimasi hasil pemilu banyak dipertanyakan berbagai pihak. Ada yang pro dan ada yang kontra terhadap kinerja KPU tersebut. Keadaan semakin mencekam setelah berbagai pihak yang kontra terhadap hasil pemilu mulai menggalang kekuatan anarkis sehingga timbul berbagai kerusuhan di sana-sini. Bahkan mulai timbul wacana mengambil kekuasaan pemerintahan secara paksa.

Sementara pemerintahan yang berkuasa berdasar hasil pemilu tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari TNI dan POLRI. Karena di dalam kedua institusi tersebut juga terdapat persaingan diantara para perwiranya yang memperebutkan posisi jabatan di angkatannya masing-masing.


       
Keadaan semakin bertambah parah ketika sebagaian besar wilayah dunia termasuk Indonesia mendapat pukulan bencana bertubi-tubi. Di sana-sini bencana alam terjadi, jutaan korban jiwa melayang. Keadaan dunia yang kacau, tidak lagi memperdulikan satu Negara dengan Negara lainnya. Semua negar sibuk dengan urusan Negaranya masing-masing, tidak ada lagi bantuan dana dari Negara tetangga atau badan dunia. Hal itulah yang semakin membuat terpuruk pemerintah Indonesia, minimya dana untuk membantu korban bencana alam semakin membuat rakyat larut dalam propaganda dan provokasi untuk melawan dan merebut pemerintahan secara paksa.


       
Sidang istimewa MPR digelar secara mendadak sebagai jawaban atas kondisi Negara yang semrawut dan tidak menentu. Dan hal itu justru menjadi angin segar bagi golongan yang menentang pemerintah. Karena dalam perhitungannya, mereka tidak perlu susah-susah harus melakukan gerilya perlwanan bersenjata terhadap pemerintah yang berkuasa. Maka segala rancangan pun disusun untuk menguasai sidang istimewa MPR tersebut. Mulai dari anggota MPR, aparat TNI dan POLRI yang bertugas jaga, secretariat MPR sampai dengan cleaning servicenya dll, semua sudah masuk dalam rencana kudeta berbusa itu. Poin penting dalam tujuannya adalah agar secara cepat SI MPR dapat memberhentikan Presiden dan mengantinya dengan Presiden baru yang berasal dari golongan yang menentang pemerintah.


       
Namun semua tidak semudah yang dibayangkan, ternyata terjadi perdebatan sengit di dalam gedung MPR. Satu sama lain saling mempertahankan argumennya masing-masing, bahkan rakyat cenderung melihat di dalam sidangnya MPR hanya sekedar bagi-bagi dan tawar-menawar terhadap kekuasaan pemerintahan yang disengketakan. Karena sudah teramat jemu dan muak terhadap tingkah laku para politisi tersebut, rakyat pun bergerak sendiri-sendiri. Dan apa yang selama ini ditakutkan oleh aparatur negara pun terjadi. Rakyat dengan berkelompok secara membabi-buta membakar dan menjarah dimana-mana. Pertokoan, plaza, rumah mewah, apartement kelas atas di seluruh penjuru tanah air tidak ada yang luput dari kemarahan rakyat. Aparat keamanan dibuat tidak berkutik, apalagi setelah beberapa kelompok rakyat yang sudah membobol gudang senjata milik TNI dan POLRI, mereka menjadikan seluruh aparatur negara sebagai sasaran tembak utama yang harus dilenyapkan dari muka bumi ini.


       
Darah yang menggenang dan tumpukan mayat yang bergelimpangan semua seakan jadi pandangan yang biasa terlihat. Tidak ada koar-koar dari komnas HAM, PBB atau badan dunia lainnya, karena hampir semua lapisan di muka bumi ini mengalaminya. Bahkan kondisinya lebih tragis dan mengerikan dibandingkan dengan perang dunia yang pernah terjadi. Manusia sudah tidak lagi memandang factor kesukuan, kedaerahan atau kenegaraan, semuanya rela saling bunuh biarpun dari keluarga sendiri hanya demi untuk bertahan hidup.


       
Semuanya terjadi begitu cepat dan ketika manusia tersadar, mereka telah dikepung oleh lautan yang menggenangi sebagian besar daratan di bumi ini. Dan mereka pun tersadar bahwa kini hanya tinggal mereka saja yang tersisa, tidak ada lagi manusia lainnya. Jiwa manusia yang keras dan buas pun berubah dingin membeku seiring dengan hawa dingin yang menyelimuti hari-hari. Sementara rakyat Indonesia yang tersisa pun bertanya-tanya, masih perlukah Indonesia? Pertanyaan yang sama pun terlontar dari manusia yang tersisa di seluruh Negara di dunia. Hingga semua serentak timbul pertanyaan lagi, masih adakah dunia?


Blog Advertising Baca selengkapnya...

Minggu, 22 Maret 2009

PANCASILA

PANCASILA


1. KETUHANAN YANG MAHA ESA.



2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB.


3. PERSATUAN INDONESIA.


4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.


5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA.


Baca selengkapnya...



Translation

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

by : BTF

Shoutmix


ShoutMix chat widget

Technorati

Lagu Untukmu

Profil

Foto Saya
F D R I
Kekuasaan sejati adalah amanah untuk keadilan, kesejahteraan dan kedamaian rakyat.
Lihat profil lengkapku


blog-indonesia.com


blogarama - the blog directory



View My Stats


Add to Technorati Favorites



Add to Technorati Favorites

 

Copyright © 2009 by FRONT DAULAT RAKYAT INDONESIA